Sebanyak 226 personel korps Marinir TNI AL saat ini sedang berada di tengah lautan menggunakan KRI Banda Aceh-593. Sejak diberangkatkan dari dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjung Priok, 1 Juni 2014 mereka akan menempuh jarak tidak kurang dari 18.645 mil laut sebelum merapat Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbour, Hawaii. Mereka akan bergabung dalam latihan Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific 2014, pekan ketiga Juni hingga awal Agustus mendatang.
Rim Of The Pasific adalah salah satu latihan militer gabungan terbesar di dunia. Sebanyak 23 negara akan bergabung untuk berlatih bersama. Mereka antara lain Jepang, Chile, Korea Selatan, Singapura, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis, Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah. Yang lebih menarik untuk kali pertama China sudah merapatkan kapalnya juga untuk bergabung. Inilah untuk kali pertama negara tersebut ikut program ini. Di tengah ketegangan antara China dengan Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan tentu Amerika, latihan ini akan menjadi lebih menarik.
TNI AL telah tiga kali ikut dalam latihan ini. Namun kali ini beda. Biasanya pasukan dikirim dengan jalur udara untuk kemudian bergabung dengan pasukan di sana. Tetapi kali ini mereka membawa KRI Banda Aceh-593 yang merupakan kapal Landing Platform Dock. Pasukan dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Arief Budiman.
Sebagian khawatir, jangan-jangan di latihan nanti Indonesia akan paling ketinggalan jaman atau menjadi pihak yang lemah. Jangan salah. Marinir yang dikirim justru akan menjadi pasukan yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Korps Marinir Indonesia menjadi salah satu yang terbaik dari korps marinir yang ada di dunia ini.
Pada 2009 Komandan Korps Marinir AS Jenderal James T Conway secara terbuka mengakui Marinir Indonesia merupakan satu dari sedikit pasukan terbaik di dunia. Tidak ada yang bisa menganggap remeh hantu laut ini.
“Korps Marinir Indonesia adalah terbaik ketiga di dunia, dan telah banyak yang kami lakukan bersama dan akan dilakukan di masa datang dengan lebih baik bagi peningkatan profesionalisme kami sebagai marinir,” katanya di Jakarta waktu itu.
Dan pada 2013 lalu Marinir Amerika harus mengakui kehebatan Marinir Indonesia.
Sepuluh prajurit Marinir Amerika yang disebut United States Marine Corps (USMC) terpaksa harus dievakuasi akibat kelelahan saat menjalani latihan bertahan hidup di dalam hutan Selogiri, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka tumbang dan tidak sanggup melanjutkan latihan survival akibat kelelahan dan tidak tahan dengan cuaca tropis.
Latihan Survival itu diikuti 362 Marinir Amerika yang dipandu 16 pelatih, tiga interpreter (penerjemah), empat personel komunikasi, dan lima Prajurit Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir TNI AL. Kegiatan survival ini merupakan bagian dari rangkaian Latihan bersama (latma) Marinir Amerika dan Indonesia yang bertajuk Interoperability Field Training Exercise (IIP/FTX). Latihan bersama selama 18 hari sejak 20 Agustus hingga 6 September 2013.
“Saya sangat senang bisa bertukar ilmu dengan Marinir Indonesia,” kata Kapten USMC Bombaci selaku prajurit tertua dari Tim-2 Kompi Delta Batalyon-1 US MARSOC.
Tidak semua negara memiliki korps Marinir. Di Asia Tenggara hanya tiga negara yang memiliki korps ini. Selain Indonesia dua negara lain adalah Thailan dan Filiphina. Malaysia dikabarkan tengah ngebut untuk membentuk korps serupa. Nah jadi kita tunggu saja bagaimana kiprah para hantu laut itu di Pearl Harbour, Hawaii
Trima kasih puan smoga bisa menyajikan yang lebih bagus lagi
ReplyDelete